Kamis, 01 Januari 2009

Pak Din Bukan Din Syamsudin


Pak Din yang ini adalah ketua suku orang sampan atau orang laut, pak Din tinggal di Pulau Air Mas, dari Telaga Punggur Batam ke Pulau Air Mas ditempuh sekitar 15 menit dengan speed boat, Pulau Air Mas masih dikelurahan Ngenang Kecamatan Nongsa masuk dalam pemerintahan Kota Batam.

Menurut data statistik Pulau Ngenang dihuni 177 KK, persis di depan pulau Ngenang ada satu pulau Dapur Arang namanya terkadang disebut pulau Selat Arang kata Johannes RT disitu, jarak pulau Ngenang dengan pulau Dapur Arang kurang lebih 100 meter yang hanya dipisahkan selat, mungkin itu jadi disebut pulau Selat arang.

Di pulau Selat arang inilah ada 8 KK orang sampan atau suku laut yang telah memeluk agama Islam, seorang putri pak Din tinggal di Pulau Selat Arang ini, tidak beragama Islam sebagaimana pak Din.

Di Pulau Kubung pula ada 6 KK orang sampan yang memeluk Islam, di pulau Todak ada 3 KK sedangkan di pulau Raja juga 3 KK, sementara di Pulau Air Mas tempat tinggal pak Din tinggal 8 KK lagi yang memeluk Islam.

Dua dari putri pak Din tak sekeyakinan dengan pak Din karena mengikuti agama suaminya. Seorang putri pak Din yang bernama Poni menerima kami di pulau Air Mas, saat itu hari dah mendekati Ashar tanggal 16 April 2008, putri pak Din yang bernama Poni ini seagama dengan pak Din yaitu agama Islam, Poni menceritakan kerunsingan hatinya tentang kelanjutan sekolah adiknya yang kini duduk di kelas 6 SD, Dia tak mau adiknya sebagaimana anak - anak Pulau Kubung disekolahkan oleh orang Korea di Batam, tak lagi belajar agama.

Pulau Kubung tak jauh dari Pulau Air Mas , sekitar 15 menit dari Ngenang, disana ada sekolah SD kelas jauh , ada ditempatkan guru oleh Dinas Pendidikan Batam, Ibu br Sinaga namanya asal dari Sumatera Utara dah bersuamikan orang pulau Kubung.

Sekolah di Pulau Kubung persis berdiri dan bersebelahan dinding dengan Gereja yang cukup besar untuk ukuran pulau Kubung. Menurut Dormat, dah lama tak pernah ada orang dari Depag atau dari manapun ke pulau itu, mereka terasa seperti terbiar. Islam yang dikuasai mereka setakat pengucapan Syahadat saja. Sementara godaan datang bertubi-tubi dari tetangga sebelah.

Saat hal ini kami konfirmasikan kepada Kakandepag Batam Drs H Kudri Syam 17 April 2008, Kudri membenarkan , dulu ada ditempatkan Dai di situ oleh BAZ Batam tetapi belakangan di tangani oleh sebuah yayasan Alkharomah namanya , Alkharoma hengkang tak memberi kabar kepada BAZ apalagi ke Depag jawab Kudri.

“Besok Jumat (18/04) selepas sholat , pak Zul (ketua BAZ Batam) dan KUA Nongsa akan berkunjung kesana ” kata Kudri, terimakasih informasinya kata Kudri lagi kepada YLKM, melalu telpon menghubungi YLKM Batam

“Apa urusan BAZ datang kesana pak” tanya Yopi dari Sijori Mandiri. BAZ itu adalah Badan Amil Zakat , lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat muslim se Batam ini, harusnya tahu kondisi aghniya, fakir, miskin di sekitaran Batam, mereka para pengurus itu bertanggungjawab dalam hal menerima dan menyalurkan kepada yang benar-benar berhak menerimanya. Tanggungjawab itu dunia dan akhirat, jelas YLKM sok tahu kepada wartawan Harian Sijori Mandiri yang kebetulan menyambangi kantor YLKM di Bengkong dan mendengar pembicaraan telpon YLKM dengan Kakandepag Batam Drs Kudri Syam.

Tidak ada komentar: