Tampilkan postingan dengan label malaysia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label malaysia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Juli 2010

PCIM Kuala Lumpur

Tanggapan untuk Mas Wachid
Salam,

Terima kasih juga Mas Wachid dan Mas Rizal Sukma, atas undangan dan sekaligus hospitality antuma dalam menyambut kedatangan kami. Saran lanjutan kami atas email antum adalah:

Segera saja buat milist untuk semua PCIM yg sudah terdaftar, sehingga via milist tsb dapat dilakukan komunikasi langsung dan sekaligus saling share informasi yg mungkin diperlukan, termasuk kegiatan yg sudah, sedang ataupun akan dilaksanakan.
Sekedar saran umum, bahwa kegiatan kita di PCIM tentunya amat tergantung kepada missi dan visi Muhammadiyah secara umum, namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing. Sekedar sharing saja, di PCIM M'sia ada missi pokok yg ingin kami sampaikan, dan ini sangat in-line dengan harapan P Dien ketika beraudiensi dengan kita di Sheraton Hotel, Yogya.

Atas dasar itu, kami susun organisasi ini dalam 4 bidang utama, yakni:
da'wah dan tabligh (namun termasuk juga di dalamnya tarjih dan tajdid bila perlu dan memungkinkan)
kader dan pelatihan
ekonomi dan kewirausahaan
dokumentasi dan publisity ( di Indonesia biasa orang menyebutnya publikasi)
Sebagai tambahan, ada 2 unit semacam biro, yakni advokasi dan bantuan konsultasi psikologi. Namun, kedua biro ini belum berjalan sesuai harapan.

Tugas masing-masing bidang di atas, secara ringkas adalah:
Bidang da'wah bertanggungjawab dalam hal kegiatan da'wah rutin, baik tingkat cabang ataupun ranting. O ya, sejauh ini PCIM M'sia sudah punya 3 Pengurus Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM). Tahun lalu, PCIM sempat membuatkan semacam jadwal dan kurukulum da'wah untuk diusulkan, baik kepada pengajian rutin selama Ramadhan di KBRI, maupun pembinaan khusus para TKW bermaslah yg berada di Shelter KBRI. Termasuk tugas bidang ini adalah membina muballigh baru yg potensial dan sekaligus menyuplai ustadz untuk pengajian di luar lingkungan pengajian resmi PCIM.

Tugas bidang Kader & Pelatihan adalah secara kontinyu (dibantu oleh Bidang publisitas) untuk memasyrakatkan keberadaan PCIM dan sekaligus melakukan pendekatan serta pelatihan, baik kemuhammdiyah-an maupun bukan. Misalnya, PCIM pernah memberikan training kewirausahaan bagi sejumlah TKI yg ingin pulang dan tidak ingin jadi TKI lagi.

Tugas bidang Ekonomi & Kewirausahaan, sesuai dengan namanya, mencari peluang2 amal yg dapat dilakukan dan sekaligus memberikan hasil bagi PCIM. Sekedar contoh, saat ini PCIM sudah punya LCD yg sering 'disewakan' untuk siapa saja (umumnya pengajian) yg memerlukan LCD dalam presentasinya. Begitu pula sound system sederhana. Ke2 hal ini merupakan amal usaha nyata yg masih terus dilakukan. Masih belum besar hasilnya, namun harus disyukuri. Saat ini, sedang dijajagi paket umrah yg insya Allah bekerja sama dengan Muhammadiyah Singpore. Mungkin PCIM Mesir bisa juga ambil bagian, mestinya. Selain itu, kami juga sdg mempertimbangkan paket tour bagi siapa saja yg akan ke M'sia. Ternyata - kalau tak salah - Indonesia merupakan kontributor turis terbesar Malaysia. Dari 20jta turis asing M'sia, sebagian cukup besar adalah warga Indonesia, termasuk diantaranya beberapa rombongan Muhammadiyah...!!!

Masih berkaitan dengan bidang ini, pernah nyaris PCIM dapat proyek penelitian kecil2an dari KBRI M'sia. Sayang, proyek ini belum berlanjut.

Terakhir, bidang dokumentasi dan publisitas - sesusai namanya - bertugas mendokumentasikan berbagai kegiatan yg ada, selain mengelola milist, blog dan serta web PCIM. Selain itu, bidang ini - sekali dua pekan, yakni tiap hari Jum'at - menerbitkan bulletin At-Tanwir (hanya 4 halaman) dan diedarkan di 'masjid' KBRI dan Sekolah Indonesia Kualalumpur (SIK) bersamaan dengan kegiatan shalat jum'at.

Last but not least, memasuki abad ke 2 dan khususnya menyambut maktamar yg baru lalu, PCIM sudah menerbitkan karya perdana, berupa buku yg diberi judul Muhammadiyah dan Tantangan Abad Baru, Percikan Pemikiran Dari Negeri Jiran (foto terlampir). Alhamdulillah, lebih dari 200 exemplar / copies, laku selama Muktamar yg baru lalu. Bukankah ini juga termasuk amal usaha yg dapat dikembangkan...???

Nah, demikian sekedar share dari PCIM M'sia. Semoga ada manfaatnya, dan mohon maaf bila ada kekurangan dan atau kurang berkenan.

Salam, Akhyar

PCIM Amerika

Jawaban email mas Wachid
Alaikumsalam saudaraku,

Sebagai anak/kader Muhammadiyah, kehadiran di muktamar adalah suatu impian. Alhamdulillah, melalui PCIM Amerika saya mendapat kesempatan menikmati lezatnya akhuwah Islamiyah di muktamar sembari membicarakan langkah untuk memajukan persyarikatan demi syiar Islam.

Peranan PCIM diluar negeri mari kita tingkatkan dan berdayakan untuk menopang misi dan visi Muhammadiyah. Untuk itu saya sarankan mari kita tingkatkan komunikasi dan informasi bersama melalui milis ini.

Wassalam

Muhammadiyah Internasional

Email Mas Wachid Ridwan...........

Bogor, 10 Juli 2010

Assalamu'alaikum Wr. Wb.,
Atas nama Lembaga Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri (LKHLN), saya dan Mas Rizal mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudaraku sekalian yang telah merelakan tenaga dan waktu dari tempat kuliah dan kerja nun jauh disana ke Yogyakarta. Semoga Allah selalu memberkahi kita semua.

Saya berinisiatif untuk menjalin komunikasi lebih intensif lagi dengan saudara/i demi organisasi kita tercinta ini. Insya Allah saya bersedia menjadi penghubung antara saudara/i sekalian di luar negeri tentang informasi PP Muhammadiyah terkini apabila saya masih di LKHLN untuk periode tahun 2010-2015.

Satu hal yang bisa kita kerjakan adalah sharing model kegiatan yang telah dikerjakan oleh PCIM lain untuk kemudian diaplikasikan di suatu PCIM tertentu apabila memang aplikable. Karena dalam pertemuan kita kemarin itu banyak PCIM yang belum banyak mempunyai model kegiatan. PCIM Mesir dan UK mungkin bisa sharing mengenai hal ini.

Demikian pesan singkat saya sebagai awal kebangkitan Abad kedua Persyarikatan.

Wassalam, Mas Wachid

Selasa, 17 November 2009

SYIRIK SEBAGAI KEZHALIMAN

Ditulis oleh : ust Zenal Satiawan Lc dalam Buletin Jumat

"Orang-orang yang beriman dan tidak menodai iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat ketentraman dan mereka itulah orang-orang yang menepati jalan hidayah." (QS. Al-An'am: 82)

Diriwayatan oleh Imam Bukhari, "Ketika turun ayat, 'Orang-orang yang beriman, dan tidak menodai iman mereka dengan kedzaliman', kami (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang tidak mendzalimi dirinya?' Beliau bersabda, 'Bukan seperti yang kamu katakan, mereka tidak menodai iman mereka dengan kedzaliman, tetapi dengan kemusyrikan. Bukankah kamu telah memperhatikan perkataan Luqman kepada anaknya?, 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya, mempersekutukan Allah adalah kedzaliman yang besar' (Luqman: 13)'."

Imam Ibnu katsir mengomentari ayat tersebut., "Maksudnya, mereka adalah orang-orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah saja, mereka tidak menyekutukan-Nya sama sekali, dan mereka itulah orang-orang yang tenteram pada hari kiamat dan mendapat petunjuk di dunia akherat."

Banyak orang yang mengaku dirinya beriman, akan tetapi di waktu yang bersamaan, dia juga melakukan hal-hal yang merusak keimanannya itu, bahkan sampai menggugurkan iman itu sendiri. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor; di antaranya, karena kebodohan mereka (al-Jahl), atau karena kesombongan dan keangkuhan mereka sehingga mereka tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan pada mereka (al-Kibr). Padahal, dalam masalah keimanan dan tauhid, tidak ada udzur (alasan) kebodohan. Jadi, seseorang tidak bisa beralasan dengan kebodohan (ketidaktahuan)nya ketika salah dalam masalah iman dan tauhid ini. Dan salah dalam masalah ini akan berakibat fatal. Masalah keimanan dan tauhid ini adalah masalah yang sangat prinsip bagi seorang muslim, yang merupakan dasar dan pondasi baginya, yang menentukan kuat tidaknya bangunan yang dibangun di atas pondasi itu. Tetapi, justru kebanyakan manusia bodoh dalam hal ini, sehingga sadar atau tidak sadar mereka sering menodai keimanan mereka itu.

Tauhid (iman) dan syirik, tidak akan mungkin pernah bersatu di hati seseorang. Karena keduanya bertentangan. Jika beriman, maka harus menghilangkan dan membuang jauh-jauh kesyirikan. Jika seseorang melakukan kesyirikan (syirik besar), secara langsung keimanan akan luntur dan batal.

Adapun hal-hal yang termasuk perbuatan syirik sangatlah banyak. Yang semua itu intinya adalah mempersekutukan Allah, atau menjadikan tandingan untuk Allah. Terkadang seseorang melakukan suatu perbuatan yang dia yakini bahwa perbuatan itu adalah benar karena dia melakukannya tanpa petunjuk (dalil), hanya karena persangkaan atau karena ikut-ikutan, padahal perbuatannya itu adalah termasuk kesyirikan. Maka, terhapuslah amalan yang dia lakukan itu atau semua amalnya, dan akhirnya, dia akan menanggung beban yang teramat sangat berat di hadapan Allah. Sebab, syirik adalah merupakan dosa besar yang paling besar. Dan tidak akan diampuni apabila tidak bertobat sebelum nyawa sampai di tenggorokan.

Kendati demikian, idealnya kita harus berusaha sekuat tenaga dan semampu kita untuk meninggalkan segala macam dosa. Karena, para ulama' mengategorikan segala macam dosa ke dalam kedzaliman. Baik itu dzalim kepada diri sendiri, atau dzalim kepada orang lain. Adapun kedzaliman yang paling besar adalah kedzaliman dalam masalah tauhid, yaitu kedzaliman seorang hamba kepada Allah swt. Yang disebut dengan dosa itu adalah bersumber dari dua hal; meninggalkan perintah, atau mengerjakan larangan. Dan dari semua itu, perkara yang paling besar adalah yang berkaitan dengan iman dan tauhid. Perintah yang paling utama adalah tauhid, dan larangan yang paling besar adalah syirik.

Ya Allah, lindungilah kami dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu, sedangkan kami mengetahuinya. Dan ampunilah kami, terhadap suatu kesyirikan yang kami tidak mengetahuinya.

Kamis, 30 April 2009

Pembentukan Pengurus Muhammadiyah Thailand





Sambutan Pimpinan Muhammadiyah Internasional
Dalam rangka pembentukan Pengurus Muhammadiyah Thailand
di Yala pada 01 May 2009

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Alhamdulillah wa sallamu ala Rasulihilkarim.

Memulakan cerama ini mari kita hadiahkan sebuah senyuman kepada saya dan saya begitu juga.
Saya ucapkan tahniah atas perhimpunan pembentukan Muhammadiyah Thailand hari ini.

Bapak - bapak dan saudara - saudara saya juga gembira menjadi rakan kongsi muslimin dan muslimat Thailand Darussalam ini, keberhasilan ikhwan dan akhwat cukup lumayan ketimbang minoritas dalam negara sendiri.

Orientasi Program Muhammadiyah Thailand ini harus lah mencapai program kerja keras, karena kita telah tertinggal begitu jauh di belakang aktivitas - aktivitas di Negara – Negara sebelah kita.

Garis-garis kasar program kerja :

1. PEMANTAPAN ORGANISASI.
2. AMAL USAHA YANG BERWAWASAN, VISI DAN MISI.
3. MANTAPKAN AKTIVITI DAKWAH NON MUSLIM.

Saya sarankan projek harian, Mingguan, Bulanan, & Tahunan
1. Projek Sungai Mekong
2. Satu Projek di utara untuk satu ampur
3. Bentuk Mentality Berdikari
4. Bentuk Rangkaian Muhajirin

Projek 10 tahun Muhammdiyah Internasional:
1. Setiap Negara sebuah Islamic center (Thailand, Miyanmar, Laos, Kambodia & Vietnam.
2. Pembentukan NGO Muhammadiyah di setiap Negara.

wassalam
ustaz Abdul Wahab
Pengetua Perhimpunan Muhammdiyah Internasional

Kamis, 29 Januari 2009

Young Muslim Association of Thailand (YMAT)


Young Muslim Association of Thailand (YMAT), Pertubuhan Pemuda Muslim Thailand, sejak 20 hingga 26 Januari 2009 rombongan YMAT ini berada di Indonesia, di Jakarta rombongan sejumlah 34 orang ini di terima Pimpinan Pusat Muhammdiyah. Meskipun menamakan rombongan pemuda tetapi tidak semua yang turut dalam rombongan tersebut masih muda usianya , lebih separoh dari peserta berusia di atas 50.

Enam bulan yang lalu rencana kedatangan ke Indonesia ini telah di gagas mereka, ustaz Daud Jaru seorang simpatisan Muhammadiyah Thailand mengabarkan hal itu. Daud Jaru beberapa kali datang ke Indonesia, seperti dalam kesempatan menghadiri Muktamar Muhammadiyah. Ketua Rombongan adalah Nick Naseer Presiden YMAT saat ini, "Pebruari 2009 depan saya tak menjabat presiden YMAT lagi" ujar Nick Naseer, Undang Undang di Thailand membatasi usia pemuda yang berkiprah di organisai pemuda sebatas 40 tahun saja usia nya , sama dengan di Indonesia.

Dan tidak semua pula rombongan itu anggota YMAT, tetapi hampir semua nya adalah pengelola pondok pesantern di Thailand terutama di Thailand bagian selatan di 4 provinsi yang sekarang sedang bergolak ingin memisahkan diri.

Kenapa ke PP Muhammadiyah? Mungkin hal ini tak lepas dari peranan Ketua PP Muhammadiyah Prof. Din Syamsudin, Din Syamsudin saat bertemu dengan mantan Perdana Menteri Samak di Bangkok membicarakan peranan pendidikan dalam kesatuan bangsa.

Di dalam rombongan ke 34 orang dari Thailand itu terdapat 3 orang peserta dari Kerajaan Thai, seorang wanita dan 2 orang pria, terlihat peserta lain nya agak berhati - hati berbicara malah terdiam apabila menyangkut kebijakan Pemerintahan Thailand yang di terapkan di Thailand Selatan (Patani, Yala, Naratiwat) sedang dibicarakan, ketika salah seorang dari perwakilan kerajaan Thailand itu mendekat.

Di Thailand Selatan ratusan pondok pesantern berdiri, pondok - pondok ini mengajarkan dan berbahasa melayu, itu lah sebabnya hampir semua peserta yang datang itu dapat berbahasa melayu. Kecuali hanya seorang saja dari mereka tidak bisa berbahasa melayu, yaitu wanita tadi keturunan pakistan yang bekerja di kementrian luar negeri.

Seluruh pembiayan mereka adalah di tanggung oleh kerajaan Thailand, "tak payah nak tidur di masjid " tulis Daud Jaruh sembari menjelaskan bahwa perjalanan study banding pondok pesanteren terutama di Thailand Selatan ini dengan yang ada di Indonesia di fasilitasi oleh kerajaan pusat.

Adalah hal biasa dan lumrah bagi pengasuh pondok dan penggiat dakwah tidur dan bermalam di masjid.

Posting lain tentang YMAT
The Young Muslim Association of Thailand (YMAT) bergabung dengan pasukan pengacara dari beberapa negara-negara ASEAN untuk mengatur "ASEAN Association of Muslim Lawyers" pada pertemuan terakhir di Malaysia. Asosiasi yang ditujukan untuk memberikan bantuan hukum kepada orang-orang yang menghadap ketidakadilan, khususnya di bagian selatan perbatasan propinsi di Thailand.

Pertemuan ini diadakan di bawah topik "Lawyers dan Hak Asasi Manusia Kasus di Wilayah Asia Tenggara," sebagai bagian dari kerjasama antara YMAT dan Southern Border Provinces Administrative Center (SBPAC), dengan dukungan finansial dari Departemen Luar Negeri dan the Muslim Lawyers Pusat Malaysia.

Bapak Abdul Aziz Kadae-in, Kepala Bagian YMAT Hak Asasi Manusia dan Ketua Koordinator Proyek, mengatakan bahwa pertemuan merupakan salah satu dari beberapa proyek untuk mengembangkan ide dan meningkatkan kreativitas pada saat krisis. J-10 anggota tim Indonesia yang terdiri dari pengacara dari Pattani, Narathiwat, dan Yala, pengacara hak asasi manusia, YMAT pekerja, dan pejabat dari Departemen Luar Negeri.

Peserta lainnya dan pengacara hak asasi manusia kampanye dari Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Filipina. Orang-orang di Thailand ditemukan delegasi pertemuan sangat informatif, dengan pengacara dari wilayah konflik, seperti Aceh dan Mindanao, recounting pengalaman mereka dalam lama berjuang untuk hak asasi manusia.

Peserta sepakat untuk meniru dekat hubungan di antara mereka, dengan pembukaan "ASEAN Association of Muslim Lawyers" untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dan menjaga informasi anggota. Sekretariat Asosiasi akan berada di Kuala Lumpur, Malaysia, dan anggota akan bertemu setiap tiga bulan.

Thailand akan diwakili oleh Bapak Ali Adilan-ISHA, seorang pengacara, Bapak Abdul Aziz Kadae-in, seorang pengacara hak asasi manusia, dan Ibu Pornpen Kongkajornkiat, lain hak asasi manusia pekerja dari Cross Cultural Foundation.

Langsung kontak dan koordinasi antara dekat pengacara di daerah konflik adalah tanda-tanda baik untuk perdamaian di seluruh wilayah ASEAN.

Di kutip dan di translate dari http://thailand.prd.go.th/southern_situation/view_south.php?id=4028

Selasa, 27 Januari 2009

Pusat Dakwah Muhammadiyah Asean di Batam



Pusat Dakwah Muhammadiyah Asean, sejak di tubuhkan tahun 1996 nyaris tak ada kegiatan, di awal reformasi di Indonesia tokoh tokoh Muhammadiyah banyak yang berkiprah di politik, terakhir tahun 2004 di Pulau Pinang Malaysia di bentuk kepengurusan Muhammadiyah Asean, kala itu di tunjuk sebagai setia usaha dari Singapura adalah Jamal Tukimin, dari Indonesia Suparjan dan dari Malaysia Abdul Wahab.

Memudahkan koordinasi, sekretariat tetap di Indonesia yaitu di Batam. Pertemuan di Hotel Malaysia Pulau Pinang dari Pimpinan pusat hadir Rusydi Hamka, Godwill Zubair, dari Batam hadir Imam Bachroni, Suparjan, Suparjan saat itu adalah Ketua Pimpinan Daerah Muhammdiyah (PDM) Batam, sementara tuan rumah Malaysia puluhan peserta yang hadir, demikian pula beberapa orang utusan dari Thailand, seperti Nick Naseer dan Roosdi hadir di pertemuan itu.


Dua belas tahun sejak pertemuan itu tak pernah lagi ada pertemuan lanjutan, keberadaan Muhammadiyah Asean pernah di bicarakan saat Muktamar Muhammdiyah di Jakarta.

Tahun 2005 yang lalu ustaz Wahab dari Kulim Kedah Malaysia, mendapat mandat dari PP Muhammadiyah, membentuk Muhammadiyah Internasional dengan bidang garapan muslim minoritas terutama di negara-negara Asean.

Beberapa Negara sudah di kunjungi, seperti Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand.
ustaz yang sudah sepuh ini terkesan bekerja sendiri.

Sabtu, 10 Januari 2009

Rabu, 07 Januari 2009

Myanmar, Burma, Rohingya, Junta Militer dan Muslim Yang Tertindas

200 orang terdampar di Aceh, sebagian besar lelaki dewasa, di kapal kayu yang kecil mereka berdesak desakan, dehidrasi, kurang makan.

Di Malaysia tak kurang dari 20.000 orang mereka tidak jelas kewarganegaraannya, karena pemerintah Junta Militer tidak mengakui lagi mereka yang melarikan diri dari Myanmar.

Masyarakat Sabang Beri Bantuan Warga Myanmar yang Terdampar

Banda Aceh - Sejumlah warga Sabang mendatangi Rumah Sakit Umum (RSU) Sabang. Kedatangan mereka untuk melihat dan memberikan bantuan makanan dan minuman kepada 200 warga Myanmar yang terdampar di Sabang.

"Warga ramai datang ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sabang untuk melihat dan memberikan bantuan kemanusiaan seperti bahan makanan, minuman ringan dan pakaian," kata Direktur RSU Sabang dr Srido Sugono, Rabu (7/1/ 2009).

Srido menjelaskan, sebanyak 45 dari warga yang terdampar itu kini masih dalam perawatan. Mereka mengalami dehidrasi akibat kekurang cairan dan makanan dalam tubuh.

"Warga yang sedang dalam perawatan kami itu semuanya laki-laki berusia antara 30 sampai 50 tahun," ujar Sugono.

Sugono menambahkan, saat ini ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSU Sabang dipenuhi warga Myanmar. Begitu pula dengan aula di rumah sakit milik pemerintah itu.

"Mereka terpaksa kita baringkan di lantai. Namun sebagian besar masalah kesehatan warga asing itu sudah tertanggani dengan pemberian makanan dan minuman serta obat-obatan," kata dia.Koordinasi dengan Kedutaan Myanmar

Pemerintah Kota Sabang telah melakukan koordinasi dengan kedutaan Myanmar terkait kasus ini. Menurut rencana, sebelum dipulangkan ke negara asalnya, para imigran ini akan ditampung di kompleks Lanal Sabang.

"Kami akan siapkan tenda untuk mereka sementara waktu sebelum dipulangkan. Mengenai makanan mereka selama di penampungan juga akan kami tanggung," tutur Wakil walikota Sabang Islamuddin.(djo/djo)

Senin, 05 Januari 2009

MYTH AND REALITY IN OCCUPIED PALESTINE (9/1/09, Friday)

You are invited to attend this special public forum:-
NOT JUST ANOTHER WAR
MYTH AND REALITY IN OCCUPIED PALESTINE

The death of hundreds of people in Gaza brought into limelight once again the happenings in the Occupied Territories . But the final solution to the conflict evades analysts and political observers particularly those working within the Western media whose portrayal of the issue has always been on this assumption: that it is a result of competing national aspirations of the Jews and Muslims for their own state. In order to understand any issue, a knowledge of its origin and background is vital. The Palestinian conflict has been given the utmost coverage, only to cover the truths and give recognition to the myths surrounding its very nature.
So what is the nature of the conflict? Who are the interested parties in the Palestinian question? What are the pitfalls of the countless solutions coming out from Arab and Western capitals? Why have the continued killings of Palestinians generated so much passion among the Arab masses but only statements of regret from their governments? How does it differ from other contemporary wars between nations?

This forum aims not only to dispel the myths and false premises which have together created a flood of analyses on the so-called 'Israel-Palestine' conflict, but also aims to give an overview, historical and current perspective, on the issue.

DATE (FRIDAY) 9 JANUARY 2009
TIME 8:00PM-10:00PM
VENUEBAR COUNCIL AUDITORIUM, BAR COUNCIL BUILDING , JALAN LEBUH PASAR, KUALA LUMPUR
Speakers: Dr Rosli Omar Hishamuddin Rais Dr Farish A Noor Professor Gurdial Singh Nijar

Jointly Organised By The Malaysian Bar&The Malaysian Social Research Institute (MSRI) Cakap-Rakyat Group

Who are the speakers?

Dr Rosli Omar - was trained for his Phd at Imperial College London and is now an Associate Professor at the Department of Electrical Engineering at the University of Malaya 's engineering faculty. His areas of research are mainly on Artifical intelligence, global warming and environment etc. Even though not formally trained politically he has always been interested in humanitarian issues, especially those concerning imperialism and oppression. Due to his deep understanding and extensive reading, he had regularly contributed in various discussions and debates among fellow academicians and youth circles on issues such as globalization, global warming and the middleast conflict.

Hishamuddin Rais - He is still best known for his stewardship of the student movement in the tumultuous 1973-4 demonstrations on subjects like American imperialism and Israeli expansionism, plus the more local concerns of Kedah peasants and Johore squatters – "Baling incident". Throughout his 20 years in self-imposed exile, he remained the Malaysian rebel with a series of adventures in Iraq , Palestine , India , Australia , Moscow , Belgium and finally England . Since his release from 2-year ISA detention during the reformasi era, Hisham is now busy writing, teaching and directing plays, films etc.

Dr. Farish Ahmad-Noor is a Senior Fellow at the Rajaratnam School of International Studies at Nanyang Technical University (NTU), Singapore where he is Director of Research for the Research Cluster on Transnational Religion in Southeast Asia . He is also guest affiliated Professor at both Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) and Sunan Kalijaga Islamic University, Jogjakarta . He is the author of 'Writings on the War on Terror' (2006), 'From Majapahit to Putrajaya' (2005) and 'Islam Embedded: The Historical Development of PAS' (2004).

Professor Gurdial Singh Nijar – (to be confirmed) obtained tertiary qualification in law in King College , London and the University of Malaya . He is Barrister-at- Law, Middle Temple and a registered Advocate and Solicitor in Victoria New South Wales, Australia . He specializes in professional proactive and his current research interest includes many aspects of biodiversity law. He is professor at the Law faculty and the director of the Centre for Biodiversity Law. He has represented Malaysia and the legal profession at numerous international forums and meetings. He has published several books covering civil trial advocacy, indigenous peoples knowledge systems and drafting for lawyers.

Together with the Malaysian Bar, the 2 other co-organisers are:-

The Malaysian Social Research Institute (MSRI), a non profit organisation was inaugurated on 27 November 1959. The purpose of the institute was to produce and publish world-class academic scholarship.

Currently, MSRI continues in its efforts of humanitarian support for the downtrodden, especially for the Palestinian refugees in Lebanon . With the help of caring Malaysians, MSRI's programmes will continue to make a difference in the lives of some of the most unfortunate people in the world.

Among its key objectives is to promote an understanding and appreciation of Muslim and other communities in various parts of the world in pursuance of humanitarian rights and to conscientise the public and mobilize support for people struggling for self-determination and/or suffer from war or other forms of dispossession. Website: www.msri.org. my

CAKAP RAKYAT GROUP - is created on 1 December 2008 by a group of young Malaysians whose main objectives are to organize live discussions, debates and public forums in order to deepen understanding of various issues affecting societies, both at global and local level. Their main target audience are the youths of Malaysia - to promote and strengthen the intellectual capacity of young activists in dealing with various human rights and social issues.
--
Warm regards,

Wong Chai Yi
Suaram Outreach and Events Coordinator
+603-77843525 / +6012-7771152
suaramfos@gmail. com

Ong Jing Cheng
Secretary of Administration
Malaysia Youth And Students Democratic Movement(DEMA)
012-7583779
jingcheng85@ yahoo.com
http://demamalaysia .wordpress. com
----- Forwarded Message ----
From: chaiyi wong
To: Demafriend ; dema06@yahoogroups. com; dema98@yahoogroups. com; Y4C
Sent: Monday, January 5, 2009 10:58:39 AM
Subject: [y4c2006] Public Forum :MYTH AND REALITY IN OCCUPIED PALESTINE (9/1/09, Friday)

Minggu, 04 Januari 2009

PETITION - GAZA: STOP THE BLOODSHED

Forward.

Petition to the UN Security Council, the European Union, the Arab League and the USA:

We urge you to act immediately to ensure a comprehensive ceasefire in the Gaza Strip, to protect civilians on all sides, and to address the growing humanitarian crisis. Only through robust international action and oversight can the bloodshed be stopped, the Gaza crossings safely re-opened and real progress made toward a wider peace in 2009.

http://www.avaaz. org/en/gaza_ time_for_ peace/?cl= 164343675&v=2624


Ong Jing Cheng
Secretary of Administration
Malaysia Youth And Students Democratic Movement(DEMA)
012-7583779
jingcheng85@ yahoo.com
http://demamalaysia .wordpress. com

Candle light vigil in solidarity with the People of Palestine - Stop Israel's Terror in Gaza

Dear friends,

Israel continues to commit mass murder of Palestinian people by launching
massive assault on Gaza. We must condemn the Israel for the slaugther and
express our solidarity with the people of Palestine.

We are calling to hold a *candle light vigil on 11 January 2009 (Saturday)
at Georgetown*, Penang. There will be candle light vigils in other palces in
Malaysia, e.g. Perak, Selangor and Johor.

There will a *planning meeting* coming Tuesday:

*Date: 6 January 2009 (Tue)*
*Time: 8 pm*
*Venue: Suaram Penang Office* (63B-01-07, University Heights, Jalan Sungai
Dua. Located at shophouses oppossite USM Sungai Dua Gate)

For enquiries, please contact Chon Kai 019-5669518 or Kris 016-3337678

All are welcome!

*Stop the massacre! Hands off Gaza! Free Palestine!*

--
International Bureau
Socialist Party of Malaysia / Parti Sosialis Malaysia (PSM)

Address:
No.22A, Lorong Vivekananda, 50470 Brickfields, Kuala Lumpur, MALAYSIA.
Tel: +60-3-22747791, (mobile) +60-19-5669518
Fax: +60-3-87374772
email: (headquarters) psmhq@tm.net. my
(international bureau) int.psm@gmail. com

visit our website at:
http://parti- sosialis. org/

Ong Jing Cheng
Secretary of Administration
Malaysia Youth And Students Democratic Movement(DEMA)
012-7583779
jingcheng85@ yahoo.com
http://demamalaysia .wordpress. com

- Forwarded Message ----
From: International Bureau PSM
To: gmi_penang@yahoogro ups.com; pkpt-committee ; pg-hr-link@yahoogro ups.com
Sent: Sunday, January 4, 2009 8:46:23 PM
Subject: [pg-hr-link] Candle light vigil in solidarity with the People of Palestine - Stop Israel's Terror in Gaza

Kamis, 18 Desember 2008

Muslim di Pattani (Thailand Selatan) dan Kiprah Muhammadiyah



Rindu rasanya ingin bertemu saudara sesama muslim di Pattani terutama (Tahiland sana), tahun ini 1429 H aku tak dapat ikut dengan mereka yang berangkat ke Thailand Utara, 14 orang dengan dua kenderaan, teringat makan Tomyan dimasak sendiri, tidur di beranda masjid, berjalan kaki ke bukit-bukit.

Tahun lalu 2007 M/ 1428 H karena capek sekali dan mengingat waktu itu ada pemilihan umum di Thailand (Pemilu Perdana Menteri), sebagian anggota rombongan pulang ke tempat masing-masing melalui udara, dari bandara Chiang Rai tidak ada penerbangan langsung ke Kuala Lumpur, harus via Suvarnabhumi Bangkok, dari Bangkok baru ke LCCT Kuala Lumpur sementara aku sendiri yang orang Indonesia dari Bangkok langsung ke Changi Singapura, tak terlalu mahal kalau pesan dengan Air Asia jauh jauh hari.

Ustaz Yusuf dapat musibah di Sadao, Sadao adalah salah satu kota perbatasan dengan Malaysia, melalui Bukit Kayu Hitam , Sadao lah kota pertama kita masuki masih dalam provinsi Yala, daerah kantong muslim yang sekarang bergolak minta merdeka.
Yala, Pattani, Naratiwat, mayoritas penduduk melayu muslim, sebagian mereka tak mau disebut orang thai, karena thai adalah siam. Di Songkla pun banyak melayu muslim bermukim begitu juga di Pukhet, melayu muslim di Phuket banyak berjualan dan trasi dari phuket yang dibuat oleh melayu muslim disana cukup terkenal.

Baru-Baru ini saat Syawal 1429 H aku bertemu dengan puluhan melayu muslim asal Phuket di Pudu Raya Kuala Lumpur, mereka akan ziara ke Bandung ke psantern Darul Tauhid milik AA Gym.

Saat Perdana Menteri Thailand Samak yang hanya menjabat beberapa bulan berkuasa, menggantikan Perdana Menteri Thaksin yang diturunkan, Muhammadiyah Internasional mendapat belasan hektar tanah di daerah Pattani untuk di jadikan sekolah, aku ikut hadir melihat lokasi rencana sekolah itu, hampir 6 bulan telah berlalu tak ada kabar dari Pimpinan Muhammadiyah Pusat secara resmi mengenai status tanah itu. Menurut ustaz Wahab yang baru-baru ini bertemu dengan PP Pusat pak Din Syamsudin tanah dan pengelolaannya diserahkan ke pada Muhammadiyah di Thailand saja.

Pasti pak Din tahu kondisi umat Islam di Thailand baik dari segi ekonomi dan sumber daya manusianya, Adanya alokasi lahan untuk pendirian sekolah itupun hasil pembicaraan antara pak Din dengan PM Samak yang meminta konsep bagaimana Islam di Indonesia dan pak Din pun tahu betul ustaz Yusuf lah satu-satunya orang yang masih bertahan dan masih berani menyebut orang Muhammadiyah di seluruh Thailand. Hal ini sering ustaz Yusuf utarakan sambil bergurau.

Ustaz yusuf yang sudah rapuh itu dan baru-baru ini kena musibah tabrakan di Sadao tak lah mungkin dapat mewujudkan adanya sekolah Islam di sana.
Disamping memang keadaan politik yang tidak kondusif dan tidak berpihak kepada muslim mayoritas yang ada di Thailand Selatan.

Pak Din sekarang di gadang-gadang menjadi calon Presiden RI, dan mungkin sibuk sekali dengan aktifitas beliau yang lain, tapi harapan kami ada perhatian khusus dari PP Muhammaadiyah, mengenai umat muslim di Thailand Selatan.

Qurban Muhammadiyah Internasional di beberapa Negara Asia Tenggara


Tahun ini 1429 H Muhammadiyah Internasional yang di trajui oleh ustaz Abdul Wahab dari Kulim Kedah Malaysia, sebagaimana tahun lalu 1428 H melaksanakan qurban dibeberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
"Suhu tahun ini lebih sejuk dari tahun lalu pak" tulis Muhammad Faiz dalam emailnya kepadaku, setahuku tahun lalu Desember 2007 saat di Phayao salah satu provinsi di Utara Thailand suhu waktu itu mencapai 10 derajat celsius.

Dengan dua kenderaan sebuah mini bus dan satu pick up 14 anggota dan simpatisan Muhammadiyah Internasional mengharungi ribuan kilo meter jarak yang di tempuh mulai tanggal 03 Desember hingga 14 Desember 2008, aku ingat tahun lalu perjalanan safari ini sungguh menyenangkan, meskipun terkadang tidur di beranda masjid dan makan sekadarnya, makanan jadi terasa nikmat karena dimasak langsung dan masih hangat apalagi sang juru masak yang orang Thailand.

"Baba Jie tak dapat ikut, ustaz Yusuf kena musibah terjatuh dari kenderaan di Sadao" tulis Faiz lagi dalam emailnya. Baba panggilan untuk ustaz di Thailand, Baba Jie keturunan China ini pasih beberapa bahasa dan cukup aktif berdakwah, tahun lalu (1428H) beliau yang menjadi khatib shalat Idul Adha.

"Tahun ini yang menjadi khatib ustaz Hasan" kata Faiz lagi, Ustaz Hasan ustaz muda yang energik, isterinya adalah penduduk pribumi di Phayao, hampir seluruh pelosok Thailand utara dikuasainya dimana tempat-tempat minoritas muslim yang bermukim.
Bukan di Tahiland saja, ke Laos, Kamboja, Vietnam dan Myanmar pun beliau tahu.

Dengan speda motor bebeknya dia kunjungi semua daerah itu untuk berdakwah, sewaktu aku mengunjungi Vientiane ibukota Laos di Masjid Pakistan orang disana pun mengenal beliau, tak berapa orang lagi yang tinggal hidup seperti ustaz Hasan di Thailand, ada beberapa rekan dan karibnya hilang dan ada yang terbunuh dan sebagian dianggap teroris oleh pemerintah yang berkuasa, sehinggah tak dapat tinggal menetap di Thailand, banyak yang bermastautin di Malaysia.

Kamis, 30 Oktober 2008

Kunjungan Muhammadiyah Internasional Ke Jogjakarta







Sejak tanggal 21 hingga 28 Oktober 2008 yang baru lalu, Muhammadiyah Internasional yang di Kordinir oleh Ustaz Abdul Wahab dari Malaysia mengadakan kunjungan ke Jogjakarta.

Rombongan di terima oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Din Syamsudin, beserta pengurus yang lain. Banyak yang dibicarakan dalam pertemuan itu, antara lain tentang pendirian sekolah Muhammadiyah di Pattani.

Ustaz Wahab, pria 65 tahun dari Kulim Kedah Malaysia ini tahun lalu tak dapat bepergian ke luar negeranya karena di cekal oleh pemerintahan Malaysia, aktifis dakwah yang terkenal di Asia Tenggara ini merasa sungguh sedih tak dapat menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Malang, "Terakhir ke Indonesia saat ada Tsunami" ujar ustaz Wahab mengenang , saat itu ia menjadi sukarelawan.

"Apa saja pembicaraan dengan pak Din?" tanyaku kepada ustaz Wahab, "Insyaallah bulan April 2009 akan ada pertemuan Muhammdiyah Internasional dalam rangka pembekalan tentang ke- Muhammadiyaan, di Jogjakarta" jelas ustaz Wahab, sembari menambahkan bahwa , dari Myanmar di harapkan bisa datang 10 orang, karena Myanmar yang agak susah mengirim orang ke luar negeri terkait dengan pemerintahan Junta, dari Vietnam cukup banyak warga Muhammadiyah disana baik di Saigon maupun di Hanoi, begitu pun di Pnom Phen Kamboja (Cambodia), Laos, dan Patani, dan Malaysia sendiri serta Singapura.

Muhammadiyah pun tahun ini akan melaksanakan qurban di Chiang Rai sebagaimana tahun lalu di pusatkan disana, Chiang Rai Thailand Utara daerah perbatasan dengan Myanmar (Burma) banyak pengungsi muslim dari negara Junta itu yang menetap disana.

Kamis, 16 Oktober 2008

Muslim Rohingya yang di lupakan ?



Muslim Rohingya yang tersadai menunggu uluran sedekah di Chiang Rai Thailand Utara, ribuan muslim yang terusir dari negara nya ini menggantungkan hidup di negeri orang, Burma kini Myanmar negara mayoritas Budha ini tak melakoni hidup sebagaimana ajaran yang di bawa oleh Sidharta Gautama, sementara pula kaum salibis sibuk hendak mengkafirkan mereka.

Kelompok Jil atau apalah namanya di Indonesia yang paling sibuk dengan minoritas cuma cuap-cuap di Indonesia saja, katanya membela minoritas.

Berdoa agar umat Kristiani Myanmar dan para duta Injil memperoleh Kesempatan untuk menginjili warga Rohingya yang tersebar. Berdoa agar Tuhan membuka pintu untuk langkah-langkah perdamaian dan pemulihan hak-hak orang Rohingya agar mereka dapat damai di tanah mereka.

Selasa, 14 Oktober 2008

Pendeta Katolik Filipina yang Menemukan Cahaya Islam

Satu negara Asean yang belum pernah aku kunjungi adala Filiphina, sehingga untuk rencana kunjungan kesana aku mencari sebanyak-banyak informasi, kemarin bulan Desember 2007 yang lalu, kami bersama pak Guru demikian orang memanggil nya bertemu di Chiang Mai, Thailand Utara, beliau pernah ke Filiphina, pak Guru ini adalah pensiuan yang kini bermukim di Kedah Malaysia. Karena memang dia orang Malaysia.

Sulit mencari teman orang Indonesia, yang mengetahui keadaan Islam di Filiphina, takut di anggap teroris, karena kasus beberapa aktifis muslim yang di tangkap di sana.

Saat peresmian Islamic Collage Yala di Thailand Selatan tahun 2002, pernah bertemu dengan seorang rekan yang datang dari Filiphina, beliau dapat berbahasa melayu, sayang kontak person nya hilang. Suatu saat nanti aku akan kesana. postingan ini dari http://eramuslim.com/


View Larger Map

Estanislao Soria, Soria melakukan riset sejarah dan sosial serta membaca artikel-artikel tentang Islam, untuk memperkuat argumennya menolak tuntutan gerakan Moro yang ingin menjadikan Mindanao sebagai tanah air bagi Muslim Filipina. Tapi siapa nyana, artikel-artikel tentang Islam yang ia baca, justru membawanya menjadi seorang Muslim.

Ketika tokoh Muslim Moro, Nur Misuari menyatakan wilayah Mindanao harus memisahkan diri dari Filipina dan menjadi negara Islam, Estanislao Soria menjadi orang yang paling menentang keinginan Misuari. Sebagai seorang tokoh agama Katolik yang lahir di Mindanao, ia menolak keras jika tanah kelahirannya diambil alih oleh orang-orang Muslim.

"Saya sangat tidak setuju dengan Misuari dan saya memelopori kampanye menentang gerakan Moro," kata Soria yang populer di panggil "Father Stan". Ketika itu, selain dikenal sebagai pendeta Katolik, Soria juga dikenal sebagai seorang sosiolog.

Sebagai seorang cendikiawan, ia tidak mau sembarangan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keinginan Misuari. Soria pun melakukan riset sejarah dan sosial serta membaca artikel-artikel tentang Islam, untuk memperkuat argumennya menolak tuntutan gerakan Moro yang ingin menjadikan Mindanao sebagai tanah air bagi Muslim Filipina. Tapi siapa nyana, artikel-artikel tentang Islam yang ia baca, justru membawanya menjadi seorang Muslim.

"Sebagai orang yang memahami bahasa Latin, Yunani dan Yahudi, saya pikir saya bisa mempelajari bahasa Arab dengan mudah. Saya juga ingin menerjemahkan tulisan-tulisan berbahasa Arab ke bahasa Inggris dan menerjemahkan ideologi-ideologi Barat, misalnya ideologi eksistensialisme, ke dalam bahasa Arab. Tapi saya menyadari, ini adalah pekerjaan yang sulit," kata Soria seperti dikutip dari Islamonline.

Ketika itu Soria meyakini, dengan banyak menerjemahkan artikel-artikel tentang ideologi Barat ke dalam bahasa Arab, akan membuat Muslim di Mindanao menghargai ajaran Kristen daripada ajaran Islam. "Saya ingin membuka wawasan berpikir mereka tentang kekristenan karena saya banyak mendengar hal-hal negatif tentang Muslim. Saya berpikir, mereka (Muslim) harus dididik," ungkap Soria.

Tapi semakin ia mendalami bacaan-bacaanya tentang kekristenan, ia makin menyadari bahwa tokoh-tokoh gereja seperti Saint Thomas Aquinas ternyata banyak belajar dari buku-buku bacaan dan ajaran Islam. Begitu juga ideologi-ideologi dan ilmu teologi yang disebut-sebut sebagai berasal dari Barat, ternyata sudah sejak lama dibahas dalam Islam.

"Dari bacaan-bacaan itu saya mendapat pencerahan bahwa pemikiran-pemikiran tentang peradaban Barat banyak banyak yang mengambil dari ajaran-ajaran Islam. Dan setelah saya membaca lebih banyak lagi buku-buku yang ditulis pakar agama Islam, pandangan saya terhadap Islam seketika berubah," papar Soria.

"Saya bahkan menyadari bahwa Injil Barnabas lebih kredibel dibandingkan dengan keempat injil yang dibawa oleh ajaran evangelis termasuk injil Kristen. Dari hasil riset sosiologi yang saya lakukan, saya juga banyak menemukan bahwa hal-hal negatif yang sering saya dengar tentang Muslim Filipina ternyata tidak benar," tambah Soria.

Akhirnya, pada tahun 2001, Soria yang telah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun sebagai pendeta di berbagai kota di Manila, menyatakan diri masuk Islam. Setelah mengucap syahadat, ia mengganti namanya menjadi Muhammad Soria. Meski demikian, masih banyak orang, termasuk teman-temannya yang Muslim memanggilnya "Father Stan."

Soria yang kini berusia 67 tahun mengatakan, ia mendapat hinaan dan kecaman dari kerabat dan rekan-rekan gerejanya ketika memutuskan menjadi seorang Muslim. Namun hinaan dan kecaman itu tidak membuatnya berat menanggalkan aktvitas kependetaan yang sudah dijalaninya selama 14 tahun dan membuatnya mantap untuk memeluk Islam.

Seiring perjalanan waktu, Soria mulai terbiasa menjalani kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim. Bagi Soria, Islam bukan sekedar agama tapi sudah menjadi jalan hidupnya. Selama tujuh tahun menjadi seorang Muslim, Soria sudah lima kali menunaikan ibadah haji, menjadi anggota Gerakan Dakwah Islam di Filipina dan tahun 2004 menikah dengan seorang perempuan berusia 24 tahun, setelah sebelumnya menjalani hidup membujang sebagai pendeta Katolik.

"Dalam Islam, kita diajarkan, jika bisa mendisplinkan diri kita, Sang Pencipta akan mengabulkan harapan-harapan kita," tandas Soria.

Menurut Soria, jika ada satu hal yang harus dicontoh umat Islam dari orang-orang Kristen adalah, gerakan mereka yang terorganisir dan terstruktur dengan sangat rapi. "Dengan memiliki struktur yang kuat seperti yang dimiliki kalangan Kristiani, akan mempermudah penyebaran Islam," kata Soria.

Salah satu cara untuk memperkuat struktur umat Islam, tambah Soria, Muslim harus membangun universitas-universitas di seluruh dunia seperti yang dilakukan kelompok misionaris Kristen di berbagai belahan dunia.

Senin, 13 Oktober 2008